ArtikelBerita

EKSEKUSI LAPANGAN : Usat Tuntas Misteri di Balik Meninggalnya Diah

Keluarga korban dan polisi berkumpul sebelum menuju ke TKP

Latar Belakang

(22/12/2022) Diah Agustin Lestariningsih (17) mahasiswa S1 Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Malang ditemukan tidak bernyawa dalam kamar kosnya yang berada pada Jalan Sumbersari Gang 5C, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kematian tersebut masih menjadi sebuah misteri yang besar mengenai siapa pembunuhnya? Dan apa motifnya? Dalam kasus ini muncul dugaan pembunuhan dari masyarakat sekitar. Jasad korban yang ditemukan sudah dalam keadaan terbujur kaku di dalam kos tersebut pertama kali dilihat oleh teman kos korban. Dari kesaksian masyarakat di lokasi kejadian menuturkan bahwa pada leher korban terdapat luka tusukan benda tajam berukuran 2,5 cm.

Seperti halnya ditutupi oleh awan hitam, sampai saat ini masih belum ada kepastian yang jelas terkait kematian Diah. Pihak kepolisian seakan tutup mata dan membiarkan kasus ini seakan diam ditelan oleh waktu. Hingga pada 28 Januari 2023 kami berusaha melakukan pengawalan yang ber orientasi dengan kasus tersebut. Kami juga mengandeng beberapa narasumber seperti kekasih korban, teman sekelas korban, ibu pemilik kos korban dan pihak keluarga korban.

Apabila isu kemanusiaan seperti ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka hal tersebut akan berdampak pada ketidakpedulian masyarakat serta menurunnya empati masyarakat terkait isu isu kemanusiaan seperti ini. Dengan demikian, kami menginginkan kesegeraan dari pihak kepolisian dan pihak  yang bersangkutan untuk menguak siapa dan apa motif dari pembunuhan yang terjadi pada korban.  Harapannya, dengan usaha yang kami lakukan dapat membuahkan sebuah titik terang terkait kasus ini sebagai hal yang tidak janggal dan masih dipertanyakan lagi.

Pengumpulan Informasi

Berdasarkan pertemuan dengan pihak-pihak yang bersangkutan (ibu kos korban, kekasih korban, teman sekelas korban, Pak RT setempat serta keluarga korban) kami menemukan beberapa hal yang bisa menjadi sebuah bekal kami untuk menguak kasus ini.

Teman Satu Kelas Korban:

Dari pengakuan teman korban, “Ema” dan “Sintia” korban dinilai cukup pendiam dan agak tertutup. Korban jarang bercerita mengenai masalah internal kepada Ema dan Sintia. “Diah nggak pernah cerita kalau ada masalah, bahkan saat sakit itupun juga gak pernah bilang. Cuma pernah sakit sekali itu sampai ijin”, ujar Sintia. Korban juga dinilai sebagai mahasiswa yang cukup aktif di kelas, ia sering bertanya kepada dosen pada saat perkuliahan. Bahkan interaksi korban dengan teman-teman kelas juga sangat baik, korban sering diminta bantuan.

Sebelum kejadian, korban sempat pergi bersama dengan Ema dan Sintia ke Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen pada hari Minggu, 18 Desember 2022. Menurut penuturan dari Ema, dia dan korban sudah berencana untuk pulang kampung di hari yang sama yaitu Kamis, 22 Desember 2022. Korban juga sudah membeli tiket jauh-jauh hari tepatnya pada bulan November 2022 serta memberitahu Ema dan Sintia perihal tiket kepulangan tersebut. Kepulangan korban sedikit terlambat dikarenakan pada semester ini memiliki tanggung jawab sebagai Penanggung Jawab (PJ) salah satu matakuliah yang diampu. Selain itu, korban juga masih memiliki tanggungan untuk membuat video presentasi kelompok.

Ema selaku teman korban sempat berkomunikasi terakhir kali dengan korban pada Rabu, 21 Desember 2022 pukul 22.20 WIB (pesan Whatsapp berstatus centang 2) perihal pengumpulan tugas. Pada pagi harinya Kamis, 22 Desember 2022 pukul 04.23 WIB Ema mengirim pesan kembali kepada korban tetapi kondisi Whatsapp korban sudah offline (pesan berstatus centang 1). Hingga di hari yang sama pada pukul 16.44 WIB, Ema mendapatkan kabar mengenai kematian korban.

(Ananda Dickky/Galuh) “Kekasih Korban” Mahasiswa Departemen Sejarah 2022

Berdasarkan penuturan dari Galuh, dia sempat bertemu dengan korban pada hari Rabu, 12 Desember 2022 dan berencana untuk mengantar korban membeli pulsa. Pada awalnya, Galuh dan korban saling mengenal dari Pelatihan PKM yang dilaksanakan oleh Formadiksi. Galuh sempat keluar bersama korban pada tanggal 21 Desember 2022 untuk membeli pulsa dan beberapa makanan yang akan di bawa korban saat pulang menuju kampung halaman korban di Ngawi pada tanggal 21  Desember 2022.

Galuh sempat melakukan komunikasi terakhir dengan korban pada tanggal 21 Desember 2022 pukul 22:48 WIB dan berpamitan kepada korban untuk beristirahat. Namun ketika Galuh mengirim pesan lagi pada pukul 07.42 WIB, Whatsapp korban sudah dalam keadaan offline. Menurut pengakuan Galuh, dia sempat dimintai keterangan terkait korban dan juga sempat dimintai informasi oleh pihak kepolisian. Namun hingga pada tanggal 4 Januari 2023 pihak kepolisian masih belum memberikan konfirmasi kembali terkait  kasus kematian korban.

 Warga Setempat

Dari pemaparan RT setempat, mengharapakan agar pelaku segera tertangkap sehingga  tempat kos bisa dioperasikan kembali seperti sedia kala. Pihak kepolisian juga meminta bantuan dari RT setempat mengenai penyidikan kasus ini. Pihak kepolisian menjalin komunikasi dengan pihak RT setempat untuk kerjasama terkait dengan kasus ini. Hingga saat ini kamar kos korban masih tersegel oleh garis polisi, bahkan kos yang ditempati korban masih kosong dan belum dioperasikan kembali.

Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, muncul asumsi bahwa kasus pembunuhan ini dilakukan oleh pihak warga setempat. Namun hingga sekarang ini masih belum ada kejelasan dari pihak kepolisian terkait siapa pelaku pembunuhan korban. Berdasarkan penuturan dari pak RT setempat, pihak RT juga masih  sering ditemui oleh pihak kepolisian terkait kasus ini. Bahkan dari pak RT setempat sering menerima telfon sampai sering tidak bekerja dikarenakan dimintai keterangan dari pihak kepolisian.

Upaya yang Dilakukan Pihak Kepolisian

Polresta Malang sudah memulai penyidikan sejak kasus meninggalnya Diah terkuak pada tanggal 22 Desember 2022 dan telah dilaporkan oleh Bibi Wati sebagai salah satu keluarga korban. Pada tanggal 2 Maret 2022, pihak kepolisian kembali mendatangi tempat kejadian perkara bersama ibu dan bibi korban, di tempat itu juga hasil autopsi dari Diah dijelaskan kepada keluarga dan mendapat barang bukti tambahan bahwasannya HP korban telah ditemukan dan telah  dijual oleh seseorang. Pihak kepolisian juga akan terus melaporkan progres dari kasus ini kepada keluarga korban setidaknya sekali dalam sebulan. Melihat dari keberlangsungan penyidikan pihak kepolisian cukup berperan aktif dalam mengusut kasus meninggalnya diah.

Tanggapan Keluarga Korban

Kamis (02/03/23) pukul 09.00 WIB keluarga korban mendatangi TKP kejadian tepatnya di kos korban Jalan Sumbersari Gang 5C, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang didampingi oleh pihak RT dan lurah dari desa tempat tinggal korban, serta sepupu korban dari Jogjakarta. Pihak keluarga mendatangi TKP dengan tujuan untuk meminta kejelasan terkait kasus ini kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian didampingi oleh Pak Doni selaku keamanan UM terkait penindakan atas gerakan ini. Namun, sayangnya kami dari pihak mahasiswa tidak diperbolehkan untuk turut serta dan tidak mengetahui percakapan yang terjadi ketika keluarga korban dan pihak kepolisian menuju TKP. Dalam gerakan ini, pihak keluarga yang diperbolehkan masuk hanya ibu kandung dan Bibi Wati saja. Bahkan kunjungan yang dilakukan oleh keluarga ini hanya memakan waktu beberapa jam saja.  Diskusi singkat yang kami lakukan masih berujung nihil karena hasil dari autopsi dari korban belum diketahui secara jelas. Selain itu, koordinasi penjelasan mengenai tindak lanjut dari kasus ini antara pihak keluarga korban dan kepolisian hanya sebatas berlangsung di kos korban, dan setelah kembali dari TKP, keluarga korban telah menyerahkan segala urusan kepada pihak yang berwajib dan bergegas untuk pulang sembari menunggu kabar selanjutnya. Apa yang sebenarnya terjadi ?

Tanggapan Kampus Mengenai Tindak Lanjut yang Telah Diupayakan

         Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang dikabarkan tewas tidak wajar  di dalam kamar kosnya, hal tersebut tentu saja membuat pihak kampus tidak lepas tangan dan ingin ikut andil dalam proses penyelidikan. Pak Doni sebagai penanggung jawab keamanan kampus ikut bersama keluarga dan polisi untuk kembali ke TKP dan secara langsung memantau sejauh mana proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

Apa Upaya Kampus untuk Membantu Permasalahan Tersebut?

Pemberian donasi kepada keluarga korban oleh BEM UM dan BEMFA MIPA

Pada awalnya keluarga korban enggan untuk pergi ke malang menemui pihak kepolisian dan hanya melakukan komunikasi jarak jauh. Akan tetapi, pihak BEMFA MIPA berkolaborasi dengan BEM UM terus mengupayakan agar keluarga mau datang langsung untuk bertemu dengan pihak kepolisian dan terus mendukung keluarga untuk mengusut kasus tersebut sampai tuntas. Tidak hanya itu, mahasiswa FMIPA melalui BEMFA MIPA UM dan HMD Biologi serta BEM U ikut andil dengan melakukan penggalangan donasi untuk membantu meringankan beban keluarga korban guna mendukung keberhasilan dalam proses pengusutan kasus ini hingga tuntas. Pihak keluarga akan terus mengupayakan supaya kasus yang menimpa almarhumah dapat segera terungkap.

Kesimpulan

1. Hasil autopsi Korban

Hasil autopsi dari korban masih ditangguhkan dan belum terlihat jelas padahal sudah lebih dari 2 bulan kasus kematian Diah.

2.     Belum ada tanggapan yang jelas terkait kasus, dari pihak polisi

Pertemuan bersama kepolisan juga masih menjadikan tanda tanya karena dari kepolisian juga masih belum ada tanggapan dan update yang jelas mengenai masalah kasus ini.

3.     Kasus yang coba dilupakan

Wawancara yang kami lakukan bersaama RT setempat, memberitahukan bahwa ada koran yang mengabarkan tentang pembunuh dari kasus ini yang sudah tertangkap, dalam hal ini perlu adanya tindakan yang cepat dan tepat untuk segera mengusut kasus sebelum tersebarnya berita-berita hoax lainnya.

4. Dugaan Pembunuhan

Dugaan pembunuhan yang masih menjadi landasan besar dalam kasus ini, dikarenakan jasad korban yang ditemukan dengan luka tusuk dan barang-barang berharga korban yang hilang.

KEMENTRIAN SOSIAL POLITIK

BEMFA MIPA UM 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *