Penyelenggara
BEMFA MIPA UM 2023
Dosen Pendamping
Bakhrul Rizky Kurniawan, S.Pd., M.Pd
Pemateri
Annisa’ul Kusniyah
Donny Maulana, S.Pd
Ketua Pelaksana
Alya Nasywa Qotrunada
Pemantik
Aji Wahyu Rinata (BEMFA MIPA)
Nur Islamiyati (DPM UM)
M. Adi Hidayat (KPU UM)
Achmad Muktafi Shofhal Jamil (DMF MIPA 1)
Putri Cahya Wulandari (DMF MIPA 2)
Pelaksanaan Kegiatan
Minggu, 5 November 2023
Karakteristik Kegiatan
Jenis Program Layanan dan Pembinaan Kesejahteraan
SDGs ke-16 dan 5
Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat
Kesetaraan Gender
Mental Kebangsaan 3 dan 7
Pendidikan norma, etika, pembinaan karakter, dan soft skills mahasiswa
Kampanye pencegahan kekerasan seksual dan Perundungan (bullying)
Berita Kegiatan
Diskusi Publik Bersama (DISLIKER) merupakan suatu forum diskusi publik yang membahas isu sosial politik kampus, nasional, maupun internasional. DISLIKER ini terbuka untuk seluruh Mahasiswa Universitas Negeri Malang dan masyarakat umum, sehingga dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan terciptanya suatu pemikiran yang kritis serta pemahaman mengenai isu-isu sosial politik yang sedang terjadi. Kegiatan ini diselenggarakan sebanyak tiga kali dalam satu periode kepengurusan dan diselenggarakan secara daring maupun luring. Kegiatan ini bertema “Mengembangkan Sikap Kritis dan Aktif di Kalangan Mahasiswa dan Masyarakat Umum dalam Membangun Keteladanan Politik Bangsa”. DISLIKER 3 ini mengangkat sub tema “PEMIRA: Sinergi Mahasiswa Wujudkan Pemimpin Hebat”
Kegiatan DISLIKER 3 ini diselenggarakan pada hari Minggu, 5 November 2023 secara luring yang bertempat di Aula Gedung B20 FMIPA UM. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB oleh Master of Ceremony yang bertugas, yaitu Muhammad Alfian dan Nagita Rizqi Salsabila. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib peserta dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dilakukan oleh ketua pelaksana, dilanjut dengan sambutan terakhir sekaligus sebagai pembuka acara diberikan oleh Gubernur Mahasiswa BEMFA MIPA UM 2023. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian gambaran umum dari para pemantik. Diawali oleh pemantik dari Gubernur Mahasiswa FMIPA menyampaikan gambaran umum mengenai “Bagaimana cara untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya cerdas sebagai pemimpin, namun juga cerdas sebagai pemilih”, dilanjutkan penyampaian gambaran umum oleh pemantik dari Komisi Pemilihan Umum mengenai “Sebagai mahasiswa, bagaimana sikap yang harus dilakukan pada waktu menjelang dan saat PEMIRA?”, Dewan Perwakilan Mahasiswa menyampaikan gambaran umum tentang “Apa yang harus disiapkan bagi calon pemimpin dalam PEMIRA yang akan datang”, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang pertama menyampaikan gambaran umum mengenai “Atas dasar apa PEMIRA dilakukan secara daring melalui website yang mana jika dibandingkan dengan pemilihan secara langsung menggunakan kertas akan lebih efektif karena dapat meminimalisir pemanipulasian data?” dan pemantik terakhir dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang kedua menyampaikan gambaran umum mengenai “Mengapa bisa pemilihan tetap berlangsung meskipun hanya terdapat calon tunggal?”.
Memasuki acara inti yaitu, penyampaian materi Diskusi Publik oleh Donny Maulana, S. Pd., dan Annisa’ul Kusniyah selaku pemateri menjelaskan mengenai PEMIRA. Beliau menyampaikan mengenai cara mengembangkan sikap kritis aktif di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum dalam membangun keteladanan politik bangsa dapat dicapai dengan cara melakukan perubahan dan peka terhadap perubahan, menyelesaikan beberapa persoalan sosial, memiliki tanggung jawab yang besar, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu, Pemateri juga menjelaskan mengenai pengertian politik dan permasalahan-permasalahan PEMIRA yang sering terjadi. Penyampaian materi berlangsung selama 60 menit dan dilanjutkan dengan sesi diskusi selama 45 menit. Dari sesi tanya jawab tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa politik merupakan suatu upaya untuk mencoba menentukan suatu posisi dengan mempengaruhi orang lain agar menerima pandangannya, juga pemira merupakan salah satu bentuk dan demokrasi kampus, serta mahasiswa yang berperan dalam hal pengawasan, pengabdian, dan juga dampak positif untuk negara, serta perlu ikut masuk dalam kancah dunia politik. Kegiatan ini diakhiri dengan closing statement dari Kak Donny Maulana yang berbunyi “Buta terburuk adalah buta politik. Jadilah masyarakat yang paham politik agar tahu dan paham permasalahan demokratis yang ada” dan closing statement dari Kak Annisa’ul Kusniyah “Pemimpin yang baik lahir dari rakyat yang kritis dan terdidik, daerah yang maju tidak ditentukan oleh pemimpinnya tetapi dari mutu warga pemilihnya.” Kegiatan DISLIKER diakhiri dengan penutup dan sesi dokumentasi seluruh panitia, peserta, pemantik, dan pemateri.
Sustainable Development Goals atau SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan ke arah perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat. Dengan adanya DISLIKER ketiga ini diharapkan dapat mendukung upaya SDGs, yaitu melalui edukasi dan diskusi permasalahan dan pemahaman urgent tentang PEMIRA di Universitas Negeri Malang di Aula Gedung B20 FMIPA UM, dan pemateri yang dipilih adalah pemateri yang sangat mumpuni dalam bidang terkait, apabila mahasiswa dibekali dengan ruang pencerdasan yang baik seperti forum DISLIKER ini dimana yang memiliki fungsi sebagai ruang diskusi publik maka secara otomatis masyarakat paham benar akan peran mereka sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan PEMIRA agar bisa terlaksana sesuai dengan bagaimana peran mahasiswa yang benar. Selain itu, dapat ikut serta dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau SDGs itu sendiri. Harapan kedepannya, DISLIKER dapat memberi dampak positif bagi mahasiswa maupun masyarakat umum dan dengan adanya diskusi ini juga diharapkan mampu menambah skill public speaking serta daya berpikir kritis bagi mahasiswa untuk menyuarakan pandangannya terhadap pelecehan seksual agar tercipta lingkungan kampus yang benar-benar adil, makmur, dan sejahtera.
DISLIKER 3 tidak hanya semata-mata menjadi formalitas berdiskusi saja, tetapi juga sebagai sarana mempererat persaudaraan antar Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) di Universitas Negeri Malang yang berperan sebagai pemantik dan Mahasiswa Universitas Negeri Malang serta mahasiswa umum yang berperan sebagai peserta diskusi. Selain itu, DISLIKER 3 juga dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai sistem pemilihan di lingkup kampus. Hal tersebut bisa dilihat dengan sub tema yang diangkat yaitu “PEMIRA: Sinergi Mahasiswa Wujudkan Pemimpin Hebat”. Bukan hanya itu, peran mahasiswa juga penting dalam menjadi partisipan PEMIRA khsususnya kampus Universitas Negeri Malang sendiri sebagai corong dukungan, bantuan, dan sekaligus menjadi sarana sosialisasi mengenai mekanisme pelaksanaan PEMIRA yang ada di Universitas Negeri Malang. DISLIKER 3 juga dinilai berhasil menciptakan output yang positif dibuktikan dengan keaktifan peserta diskusi saat acara diskusi berlangsung dengan melihat dari hasil angket kepuasan yang sudah diisi oleh 13 peserta. Salah satunya, yaitu “Acaranya bagus dan sangat memberikan ilmu tentang bagaimana sistem dan mekanisme pemilihan raya mahasiswa terutama di Universitas Negeri Malang itu sendiri” dan terdapat juga peserta yang memberikan kritik beserta saran, yaitu “Kritik: Untuk acara sudah bagus sesuai dengan tema yang dibahas dan mengingat sebentar lagi akan diadakan pemira sehingga lebih mengenal lagi apa itu pemira tetapi lebih baik lagi jika diadakan secara hybrid dikarenakan kalau offline hanya delegasi saja tidak semua orang tau, Saran: Semoga kedepannya lebih baik dan lebih semangat dalam membahas topik-topik lain yang lebih menarik lagi.” Diskusi ini juga dapat mempererat hubungan antar mahasiswa melalui semangat berdiskusi dan saat menyampaikan pendapat atau ide yang unggul. Hasil dari diskusi ini akan menjadi sesuatu yang berharga dan dapat membangun karakter dan daya kritis mahasiswa dalam menentukan pemimpin yang dimulai dari lingkup kampus terlebih dahulu guna membangun bangsa Indonesia yang lebih baik, adil, makmur dan sejahtera.
KEMENTERIAN SOSIAL POLITIK
BEMFA MIPA UM 2023