PRESS RELEASE DISKUSI PUBLIK BERSAMA (DISLIKER) 3 DIALOG TANGGAP NASIB MBKM DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Diskusi Publik Bersama 3 dilaksanakan pada tanggal 9 November 2022 melalui Zoom Cloud Meetings dengan mengangkat tema ”Dialog Tanggap nasib MBKM di Universitas Negeri Malang”. Informasi terkait MBKM yang jarang diketahui dan munculnya berita simpang siur menjadi latar belakang diadakannya diskusi ini. Kegiatan Diskusi Publik Bersama 3 dihadiri oleh dua pemateri yaitu Ibu Siti Muniroh selaku Dosen Duta MBKM UM 2021 dan kak Nurul Faiza selaku Duta MBKM UM 2021. Disamping itu, pada kegiatan DISLIKER 3 juga terdapat pemantik dari perwakilan setiap Dewan Mahasiswa Fakultas yang ada di UM.  Setiap pemantik menyampaikan poin-poin gagasannya seputar topik terkait yang nantinya akan diperkuat dan dibahas lebih lanjut oleh pemateri.

MBKM merupakan kebijakan kampus merdeka yang dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek tertentu diantaranya pembukaan program studi baru dengan acuan  Permendikbud No. 7 tahun 2020 tentang pendirian, perubahan, pembubaran perguruan tinggi negeri, dan pendirian, perubahan, pencabutan izin perguruan tinggi, aspek sistem akreditasi perguruan tinggi dan hak belajar tiga semester di luar program studi.  Kebijakan MBKM juga  didorong  dengan salah satu kebijakan Kemendikbudristek untuk mendorong transformasi perguruan tinggi melalui 8 indikator kinerja utama yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Selain itu faktor dilaksanakannya program MBKM adalah tantangan learning innovation di perguruan tinggi untuk membangun kompetensi interdisipliner dan bisa menghadapi tantangan-tantangan di luar kampus sehingga ilmu yang didapatkan tidak hanya dalam kampus saja.

Meninjau perspektif mahasiswa mengenai pandangan terhadap kegiatan MBKM,  pendapat kontra ditinjau dari sisi kegiatan MBKM dapat menyita waktu, kegiatan  terkesan dipaksa, program tidak sesuai mata kuliah yang dikonversi, dan minimnya informasi kegiatan. Sementara pendapat mahasiswa yang pro terhadap MBKM dari kegiatan ini dapat menambah pengalaman, kesempatan implementasi ilmu, kompetensi tambahan, konversi SKS, relasi, insentif, dan sertifikat.
Dampak positif dan negatif kegiatan MBKM diantaranya memberi kemerdekaan mahasiswa untuk mempunyai pengalaman interdisipliner, membekali mahasiswa dengan ilmu yang mendekatkan dengan kehidupan nyata di masyarakat dan di dunia kerja, problem solving, creativity, dan intercultural competence. Selanjutnya, terdapat juga dampak negatif dari kegiatan ini  yaitu pencapaian dari kegiatan MBKM dalam bentuk mata kuliah konversi di transkrip tidak sama dengan kompetensi yang dimiliki, tidak membedakan jenis pendidikan akademik dan vokasi, dan terjadi “kegaduhan” dalam pelaksanaan. Melihat poin-poin positif dan negatif yang ditimbulkan  sehingga terdapat rekomendasi tentang MBKM dengan memperbaiki kebijakan dan kerangka kerja, serta memperkuat support system MBKM dalam implementasi program MBKM. Diharapkan kedepannya program Kemendikbud ini dapat direalisasikan lebih baik lagi dengan memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *